Rabu, 21 September 2011

Ini Dia Wanita Terpendek di Dunia!

Washington - Di usianya yang telah menginjak 22 tahun, tinggi badan wanita Amerika Serikat ini hanya 69 cm. Dia pun dinobatkan sebagai wanita terpendek di dunia oleh Guinness World Records.

Bridgette Jordan dan adik laki-lakinya, Brad (20) yang tingginya hanya 98 cm kemudian dinobatkan sebagai kakak-beradik terpendek di dunia yang masih hidup oleh Guinness World Records. Kedua kakak-beradik tersebut sedang menempuh studi di Kaskasia College di Illinois, AS.

Bridgette memiliki hobi menari dan menjadi pemandu sorak. Sedangkan Brad menyukai karate, senam, basket dan bisa melakukan beberapa trik sulap. Meski kondisi fisiknya berbeda dengan kebanyakan orang, Bridgette memiliki keyakinan diri yang tinggi.

"Saya percaya bahwa setiap orang harus yakin pada diri mereka sendiri," kata Bridgette dalam statemennya seperti dilansir Reuters, Rabu (21/9/2011).

Sebelumnya, wanita terpendek di dunia yang masih hidup adalah Elif Kocaman asal Kadirli, Turki yang tinggi badannya 72 cm. Namun rekor wanita terpendek yang pernah hidup dipegang oleh Pauline Musters asal Belanda yang tinggi badannya 61 cm namun meninggal akibat penyakit pneumonia pada usia 19 tahun pada 1895.

Satelit 5 Ton yang Akan Jatuh ke Bumi, Lintasi Indonesia Sore Ini

Jakarta - Satelit milik AS yang telah menjadi sampah angkasa diperkirakan jatuh ke Bumi pekan ini. Track-It milik Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) telah mendeteksi keberadaan satelit berbobot tak kurang dari 5 ton itu. Sore ini satelit itu bakal melintasi wilayah Indonesia. Satelit yang akan jatuh ke bumi itu adalah Upper Atmospheric Research Satellite (UARS). Setelah melewati atmosfer Bumi, satelit ini bisa jatuh di mana saja, antara 57 derajat utara dan 57 derajat selatan ekuator.

"Sebenarnya sejak kemarin sudah mulai terlihat di Track-It, tapi ketinggian satelit masih di atas 200 km. Diperkirakan pukul 17.00 WIB akan melintasi Nusa Tenggara dan Sulawesi dengan ketinggian di bawah 200 km," ujar peneliti bidang matahari dan antariksa LAPAN, Abdul Rahman, dalam perbincangan dengan detikcom, Rabu (21/9/2011).

Track-It adalah program untuk memudahkan pemantauan pada benda buatan yang mengitari Bumi dan berpotensi jatuh bila ketinggiannya cukup rendah. Benda-benda di angkasa yang mengelilingi bumi dan berpotensi jatuh, umumnya adalah sampah antariksa. Sampah-sampah itu antara lain satelit atau perangkat. Sampah antariksa yang jatuh apabila jatuh tidak dapat diatur kapan dan di mana jatuhnya.

Berapa ketinggian pastinya, Anda bisa ikut mengamati pemantauan benda jatuh angkasa melalui situs http://foss.dirgantara-lapan.or.id/orbit. Dari peta yang ditampilkan, ada garis berwarna hijau yang menunjukkan bahwa UARS berada di ketinggian 150-200 km. Peta ini menunjukkan pemantauan sejak 1 jam yang lalu hingga 1 jam ke depan.

Jika gambar di peta menunjukkan warna kuning, artinya benda antariksa itu berada di ketinggian 122-150 km. Menurut LAPAN, pada umumnya suatu benda dikatakan jatuh jika ketinggiannya mencapai 122 km. Tapi suatu benda antariksa dikatakan dalam posisi membahayakan penduduk Indonesia jika pantauan garisnya menunjukkan warna merah, di mana ketinggiannya sudah mencapai 90-122 km.

"Meski melintas di Indonesia nanti tapi itu tidak mengindikasikan apa-apa tentang waktu dan lokasi jatuhnya. Hanya pertanda awal bahwa UARS berpotensi jatuh ke Indonesia," sambung Abdul.

"Harap dipahami, kalau sudah warna merah, nah itu kita perlu waspada," imbuhnya.

Menurut bbc.co.uk pada Jumat (16/9), para ilmuwan telah mengidentifikasi kemungkinan ada 26 serpihan yang akan jatuh setelah melewati atmosfer bumi. Serpihan satelit itu bisa menghujani area dengan luas 400-500 km.

Ilmuwan NASA berupaya membuat prediksi akurat tentang di mana satelit ini akan jatuh pada dua jam sebelum sampah itu memasuki atmosfer Bumi. Kepada reporter NASA menyebut, belum pernah ada seseorang yang terluka akibat benda yang masuk ke Bumi lagi dari luar angkasa.

Jika menemukan serpihan satelit itu, masyarakat tidak diperkenankan untuk menyimpannya atau menjualnya di eBay. Sebab satelit itu merupakan properti yang dimiliki Pemerintas AS.

UARS diluncurkan pada 1991 oleh pesawat ulang alik Discovery dan dinonaktifkan pada 2005. UARS ini lebih kecil daripada Skylab, satelit yang kembali memasuki atmosfer Bumi pada 1979. Skylab ini lebih berat 15 kali dari UARS. Satelit tersebut jatuh di Australia Barat, dan AS harus membayar biaya bersih-bersih pada pemerintah Australia.

Sedangkan Sputnik 2 jatuh ke Bumi pada 1958. Benda ini terbakar habis saat masuk kembali ke bumi. Peristiwa masuknya Sputnik 2 kembali ke Bumi dapat dilihat banyak orang lantaran meninggalkan jejak bunga api berwarna cerah di belakangnya.

Senin, 19 September 2011

Polri Minta Briptu Norman Ganti Biaya Pendidikan

Jakarta - Mabes Polri tidak bisa begitu saja mengabulkan permohonan Briptu Norman Kamaru untuk mundur dari Brimob. Norman diwajibkan membayar ganti rugi atas biaya pendidikan yang dikeluarkan negara selama ini untuknya.

‎​"Setelah masuk polisi dididik disekolahkan, yang biayai itu yang biayai rakyat. Polisi mengemban amanat rakyat, kalau mendidik polisi kan uang rakyat. Makanya ada peraturan internal kepolisian,"
ujar Karopenmas Brigjen Pol I Ketut Untung Yoga Ana saat dihubungi wartawan, Senin (19/9/2011).

Yoga mengatakan, ikatan dinas bagi seorang anggota bintara yakni 10 tahun. Sementara Briptu Norman baru berdinas 6 tahun.

"Peraturan Polri mengemban amanat rakyat. Saya belum baca detailnya keluarnya atas keluar sendiri atau polisi, jadi harus mengganti biaya itu," jelas Yoga.

Yoga tidak menjelaskan berapa total jumlah yang harus dibayarkan Briptu Norman. Namun sesuai aturan, Briptu Norman harus mengganti uang yang selama ini dikeluarkan negara untuknya.

"Kan sudah mengeluarkan uang untuk pendidikan itu," imbuhnya.

Briptu Norman mengajukan mundur dari Brimob Polda Gorontalo. Dalam surat pengunduran dirinya, ia beralasan ingin merawat orang tuanya, ingin bekerja di luar polisi dan mengembangkan bakat menyanyinya.

Minggu, 18 September 2011

Di Mabes Polri, Keluarga Sampaikan Briptu Norman Ingin 'Bebas'

Jakarta - Keluarga Briptu Norman Kamaru diterima langsung oleh Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Bahrul Alam untuk menyampaikan surat pengunduran diri Norman. Keluarga mengaku pengunduran diri Norman terkait dengan keinginan Norman agar bisa bebas tampil di layar kaca.

"Mau minta mohon doa restu dari Bapak. Norman mau mundur," kata Idris Kamaru kepada Anton di ruang Humas Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta, Senin (19/9/2011).

Berikut percakapan lengkap antara Anton dengan keluarga Norman:

Anton: Bapak sama Ibu mau ngapain? Ada keperluan apa?
Idris: Mau minta mohon doa restu dari Bapak. Norman mau mundur.

Anton: Sudah berapa lama anak Bapak di kepolisian?
Idris: Sudah 6 tahun.

Anton: Apa itu sudah dipertimbangkan?
Idris: Sudah.

Anton: Kenapa dia mau mundur?
Idris: Sudah dicantumkan di sini (sambil menunjukkan map).

Kakak Briptu Norman, Kaima: Ini Pak alasannya minta izin ke kepolisian.

Anton: Izin apa?
Kaima: Izin tampil

Anton: Oh izin show maksudnya? Kan memang kalau show harus ada izin.
Kaima: Kan show kadang-kadang. Waktu liburan Lebaran malah ditangkap.

Anton: Oh jadi ingin bebas?
Kaima: Bukan juga.

Anton: Berarti kalau ingin mundur supaya gampang kan? Ingin bebas?
Kaima: Ya.

Anton: Kalau di kepolisian, itu kan ada masa ikatan dinas 10 tahun. Dan ini memaksa untuk mau keluar. Tapi surat ini saya terima. Bagaimana pun itu hak anggota. Hak Briptu Norman. Sebenarnya untuk Bintara itu cukup sampai di Kapolda. Kalau perwira baru ke Mabes Polri. Sudah ke Polda Belum?

Ibunya Norman, Halimah: Kita sudah ke Polda. Ketemu sama Kapolda. Beliau cari solusi baiknya seperti apa. Beliau kasih ultimatum kepada kami dua jalan. Berhenti atau pindah. Saya jawab kurang satu, yaitu pensiun dini.

Anton: Ya masa ikatan dinas sudah tahu 10 tahun. Rata-rata tidak diizinkan sebelum 10 tahun. Ya itu kan selama ini dibiayai negara. Negara mengeluarkan biaya selama dia di polisi. Katanya keluarga Norman polisi. Bapak polisi juga?

Idris: Ya

Anton: Oh berarti Norman anak polisi. Makan dari beras polisi juga. Ya sudah surat ini saya terima saya akan serahkan ke pimpinan. Mungkin nanti akan dibicarakan atau nanti dibawa ke Polda.